JurnalismeKiriman PembacaMedia OnlineMedia SosialOpiniPertanian

Fendi; Meneropong Posisi Media dalam Mengawal Ketahanan Pangan!

, Tuesday, February 11, 2025 WAT
Last Updated 2025-02-11T14:16:47Z
Dok. Penulis (Kader Himpunan Mahasiswa Islam Cabang-Mataram)


Oleh : Fendi (Direktur Lembaga Pers Mahasiswa Islam Cabang-Mataram)

Opini-dompusiar.netKetahanan pangan merupakan isu strategis yang sangat penting bagi keberlanjutan suatu Bangsa. Dalam konteks global yang penuh tantangan seperti perubahan iklim, krisis energi, hingga dinamika geopolitik, ketahanan pangan menjadi prioritas utama. Namun, keberhasilan dalam menjaga ketahanan pangan tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah atau inovasi di sektor pertanian, tetapi juga pada peran media sebagai jembatan informasi dan kontrol sosial. Media memiliki kemampuan untuk mengedukasi, menginspirasi, dan mengawasi, sehingga mampu berperan aktif dalam mengawal isu-isu ketahanan pangan.

Pertama, media berperan sebagai penyebar informasi yang efektif. Melalui pemberitaan yang akurat, relevan, dan mudah dipahami, media dapat meningkatkan kesadaran publik mengenai pentingnya ketahanan pangan. Informasi mengenai potensi krisis pangan, perubahan pola cuaca yang memengaruhi produksi, atau kebijakan pemerintah terkait distribusi pangan, semuanya dapat diakses dengan cepat oleh masyarakat. Dengan informasi yang tepat, masyarakat dapat memahami tantangan yang dihadapi dan berperan aktif dalam menjaga ketahanan pangan di lingkungan mereka.

Selain itu, media juga berperan sebagai alat advokasi untuk mendorong perubahan kebijakan. Media memiliki kekuatan untuk menyoroti isu-isu kritis, seperti ketimpangan distribusi pangan, rendahnya kesejahteraan petani, atau ancaman terhadap lahan pertanian produktif. Melalui liputan investigatif dan opini publik, media dapat menekan pemerintah dan pemangku kepentingan untuk mengambil langkah-langkah strategis yang berpihak pada ketahanan pangan nasional. Dengan kata lain, media mampu menjadi corong suara bagi kelompok-kelompok yang sering terpinggirkan dalam diskursus kebijakan pangan.

Selanjutnya, media juga berfungsi sebagai sarana edukasi publik. Program-program dokumenter, artikel feature, dan kampanye sosial yang disebarluaskan melalui berbagai platform media dapat meningkatkan literasi pangan di kalangan masyarakat. Edukasi ini penting untuk mendorong perubahan perilaku, seperti mengurangi food waste, mendukung produk lokal, atau mengadopsi pola konsumsi yang lebih berkelanjutan. Dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga ketahanan pangan, media secara tidak langsung mendorong terciptanya ekosistem yang mendukung keberlanjutan pangan.

Di era digital saat ini, peran media sosial semakin signifikan dalam mengawal isu ketahanan pangan. Platform seperti Twitter, Instagram, dan YouTube memungkinkan penyebaran informasi secara masif dan cepat. Aktivisme digital melalui kampanye online, petisi daring, atau diskusi publik di forum-forum virtual dapat membangun kesadaran kolektif dan menggerakkan aksi nyata. Bahkan, para petani dan pelaku usaha pangan lokal kini dapat menggunakan media sosial untuk mempromosikan produk mereka, berbagi pengetahuan, dan membangun jaringan yang mendukung ketahanan pangan di tingkat komunitas.

Namun, tantangan terbesar bagi media dalam mengawal ketahanan pangan adalah menjaga kredibilitas dan independensi. Di tengah arus informasi yang begitu deras, media harus mampu memilah fakta dari hoaks, menghindari bias pemberitaan, dan tidak terjebak dalam kepentingan politik atau ekonomi tertentu. Ketidakakuratan informasi dapat menimbulkan kepanikan, salah paham, atau bahkan merusak upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas pangan. Oleh karena itu, etika jurnalistik yang kuat menjadi fondasi penting bagi media dalam menjalankan perannya secara profesional.

Sebagai penutup, peran media dalam mengawal ketahanan pangan sangatlah vital. Media bukan sekadar saluran informasi, melainkan juga agen perubahan sosial yang dapat memengaruhi kebijakan, mengedukasi publik, dan menggerakkan aksi kolektif. Di tengah tantangan global yang semakin kompleks, sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan media menjadi kunci utama untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, sudah saatnya media mengambil peran lebih aktif dan strategis dalam mengawal isu-isu pangan demi masa depan yang lebih baik.*

SepekanMore