![]() |
Bangunan Aula TK Pembina Kabupaten Dompu Rubuh diterjang angin puting beliung (Foto: Ist) |
Terkait Cuaca Ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia khususnya di Kabupaten Dompu, rupanya dipengaruhi oleh beberapa fenomena perubahan dan dinamika atmosfer.
"Penyebab potensi cuaca ekstrem ini dipicu oleh aktifnya sejumlah fenomena dinamika atmosfer di sekitar wilayah Indonesia," kata Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto menjelaskan, Rabu (28/12/2022) dilansir dari kompas.com.
1. Fenomena Cold Surge
Guswanto menjelaskan bahwa terdapat peningkatan fenomena 'cold surge' atau seruakan dingin disertai potensi arus lintas ekuatorial menyebabkan aliran massa di udara dingin dari Asia memasuki wilayah Indonesia.
"Kondisi cuaca di Indonesia yang disebabkan oleh peningkatan fenomena cold surge ini juga dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan, terutama di wilayah Indonesia bagian barat, selatan dan tengah," ungkapnya.
Di Kabupaten Dompu dan Bima, Kondisi Cuaca Umum saat ini berawan-hujan ringan. Terbukti pada siang hingga sore hari, terjadi hujan ringan-lebat dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Dikutip dari laman Stasiun Meteorologi Bima, Suhu udara berkisar antara 23 - 33 °C , dengan kelembaban udara berkisar antara 60 - 95 %. Pada malam hingga dini hari adalah berawan-hujan ringan.
2. Fenomena Pembentukan Pusat Tekanan Rendah
Adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia dipantau dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan konvektif yang cukup masif dan berpotensi menyebabkan hujan lebat dengan intensitas tinggi.
"Akibatnya terjadi peningkatan kecepatan angin permukaan dan meningkatnya potensi gelombang tinggi di perairan sekitarnya," lanjut Guswanto.
3. Fenomena Madden Julian Oscillation
Fenomena lainnya dinamakan Madden Julian Oscillation (MJO) ini juga terpantau aktif bersamaan dengan fenomena gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial.
Halaman: