WF Google Saat Daring Bersama Kemendikbud |
Nasional, Dompu Siar - Mendapatkan arahan dari Head of Developers Training, Economic Impact Programs, Google, William Florance, Kemendikbud diingatkan akan keberadaan para lulusan perguruan tinggi. Di mana para lulusan ini, tentu saja harus siap menghadapi persaingan dunia, khususnya di era digital 4.0 yang tengah berjalan.
Kehadiran William pada peluncuran program Bangkit menjelaskan, bahwa program ini berfokus pada individu-individu terpilih dan bertalenta dari seluruh Indonesia yang mencerminkan keragaman.
William menjelaskan, dari sejak tahun lalu, ia mengaku antusias melihat perkembangan lulusan program Bangkit dari waktu ke waktu.
"Mudah-mudahan akan ada lebih banyak bermunculan unicorn di Indonesia dan melalui program ini akan lahir kompetitor-kompetitor baru, termasuk bagi Google," harap William, Senin (15/2/2021) via daring saat melepas Program Bangkit 2021 bersama Kemendikbud, di Jakarta.
William juga mengaku bangga atas keberhasilan Program bangkit yang digelar bersama kemendikbud berjalan dengan baik.
"Saya bahagia karena kami rasa (program) ini sangat sukses pada 2020. Kami hanya menerima 10% dari seluruh pendaftar, artinya hanya 300 orang peserta yang terpilih dari tiga ribu pendaftar,” ungkap William.
Akhirnya, lanjut William, tahun lalu, ada 219 orang dari 300 orang menyelesaikan program atau tercatat sekitar 73% tingkat kelulusannya. Hal ini menurut William perlu diapresiasi karena tantangan yang dihadapi di tengah pandemi ini luar biasa.
“Bahkan ini lebih baik secara substansial, 73% ini lebih tinggi dari program-program serupa. Program Bangkit pertama ini diikuti 26% partisipan perempuan, dan dari 300 orang, 50% dari kota kecil,” jelas William.
Wiliam memaparkan, setidaknya dua profil lulusan Bangkit 2020 menjadi contoh kisah sukses program Bangkit. Pertama, Iqbal Maulana, dari Jawa Timur yang saat ini bekerja di Phyton Developer on Pitech System. Iqbal sangat bersemangat mengerjakan Artificial Intelligence (kecerdasan buatan).
"Bahkan sebelum menyelesaikan Bangkit, dia merasa percaya diri mengejar karir dan bekerja pada industri peternakan. Dalam industri peternakan ayam, penyakit hewan merupakan isu besar," beber William.
Di samping itu, ada juga yang namanya Iqbal dengan mengaplikasikan AI dalam mendeteksi sejak dini penyakit-penyakit hewan ternak. Jadi, para peternak bisa memitigasi risiko dan mendapatkan pendapatan yang lebih baik.
“Ini luar biasa. Kurang dari setahun dari menyelesaikan Bangkit, Iqbal sudah berhasil melakukan ini,” ungkap William kagum.
Pada moment yang membahagiakan itu, William mengapresiasi dukungan Kemendikbud terhadap programnya. “Terima kasih Mendikbud dan Pak Dirjen Dikti yang mendukung kami untuk membuat program ini lebih besar dan berdampak," pungkas William.
Sementara itu, Kemendikbud melalui Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam merespon tantangan itu dengan mengajak semua pihak untuk melakukan akselerasi agar start-up digital dari dalam negeri yang berbasis teknologi dan inovasi dari perguruan tinggi terus tumbuh dan berkembang melalui program Bangkit.
"Pesatnya perkembangan teknologi dalam beberapa tahun-tahun ke depan, membuat para lulusan perguruan tinggi harus bersiap menghadapi ‘dunia’ baru dengan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan," pungkas Nizam. (Ma/Dikbud)